Kamis, 04 Juni 2015

Gak Perlu Ragu ke Ragunan

Beberapa waktu lalu, saya bersama suami dan anak saya, berkunjung ke Kebun Binatang yang jaraknya deket banget sama kantor saya ini. Ragunan. Terletak di bilangan Jakarta Selatan, lokasi bonbin ini cukup mudah diakses dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Apalagi sekarang kan sudah ada busway yang terminal terakhirnya pun masuk dalam kawasan Kebun Binatang Ragunan. Bayar 3500 doang, tinggal duduk manis, walau kadang sambil kinyis-kinyis kalo AC busway-nya lg dingin *mendingan lah ya daripada tangan gempor ngipas gegara AC busway-nya mati. 

Kebetulan saya waktu itu memilih untuk naik kendaraan pribadi, secara rumah saya di Jaktim nyerempet bekesyong, maka jadilah saya minta tolong sama aki-nya Janthra untuk nganterin pake mobilnya ke Ragunan. Ya daripada saya kasih uangnya ke tukang taksi, saya lebih rela ngasih uang dan bensin ke aki-nya Janthra. Doi senang bisa anter cucunya, saya dan suami pun hepi karena biaya untuk transportasi yang dikeluarkan bisa jadi lebih murah daripada naik taksi. *Duh, dasar anak tak tau diri. Maap ya aki, besok-besok saya jorogin pak suami deh supaya mau belajar nyetir mobil *umpetin sim saya yang sudah lama mati. 

Kami sengaja memilih salah satu hari di weekdays supaya terhindar dari crowd Ragunan yang katanya padet banget kalau hari Sabtu, Minggu, atau Hari Libur. Eh ternyata, bener tuh hasil dari blogwalking sebelum eksekusi rencana ke Ragunan. Walau gak sepi-sepi amat (karena saat itu ada rombongan anak PAUD yang wisata kesana), tapi lumayan masih bisa nikmati dan cenderung lengang. Ukurannya, mungkin gak pake ngantri atau berebut kalau mau liat satwa kali ya. Hehe

Sebagai orang tua, kami semangat 45,46,47,48 banget ngajak Janthra ke Ragunan. Di pikiran kami, tentunya dia akan sangat excited berjumpa pertama kalinya secara langsung dengan satwa-satwa yang selama ini hanya Janthra lihat di TV,Buku atau media lainnya. Bener aja, awalnya Janthra semangat dan kayak terpukau gitu lihat beberapa satwa, macam Gajah, Harimau, Monyet, Rusa. Seneng rasanya lihat Janthra bengong kebingungan sambil perhatikan gerak-gerik binatang-binatang disana. Dia pun semangat jalan dan lari-larian sana sini di kawasan Ragunan. *walau pake jatuh segala. Hehe

Ekspresi kegirangan si Janthra dan Bapake saat liat Gajah

Senyum ngeri-ngeri seneng pas liat rusa totol

Kalau menurut saya, worth to try lah ya wisata ke Ragunan ini, secara:
  1. Tiket masuk-nya murah meriah syalala hanya 4500 untuk orang dewasa. Dannnn karena Janthra baru mau 2 tahun, belum 3 tahun, free aja dong masuknya. Terus, kalo naik kereta sambil keliling ragunan, buat anak dibawah 3 tahun pun kheratis pulaaa!ahhh, mamak ini senang hati rasanya. Haha..*hemat dan pelit tipis bedanya
  2. Lingkungannya cukup bersih, bahkan jika kita mau ke toilet sebelum pintu masuk ragunan, harus buka sepatu dan pakai sandal pinjaman disana. Gak dipungut bayaran dan wangi bersih pula toiletnya ini.
  3. Hewan yang ada di kawasan Ragunan pun cukup beragam. Walau jauh ya jika dibanding Batu Secret Zoo di Malang, tapi cukup variatif
  4. Selain satwa yang dapat dilihat, terdapat juga beberapa wahana permainan anak yang bisa dicoba. Macam Dufan mini gitu lah. Walau harus nambah bayar lagi.


Cuma tetap ada beberapa catatan saya tentang bonbin ini, yang mungkin perlu perbaikan:
  1. Luas kebun binatang ini kan hampir 4 hektar ya, terus jarak antara display hewan satu dengan lainnya cukup jauh. Alhasil gempor lah kita keliling. Itu pun tidak semua satwa bisa dikunjungi dalam sehari. Boook, mesti dua-tiga hari rasanya telusur Ragunan itu. Haha. Yahh, kalo bisa ada kendaraan alternatif yang bisa kita pakai untuk keliling kayak di Taman Safari gitu, mungkin lebih asoy yaa. Ada sih kereta-kereta-an gitu, tapi itu juga jalannya cepet banget dan nggak berhenti di tiap kandang. Mau naik sepeda sewaan pun agak ribet ya buat yang punya anak belum 2 tahun seperti saya. Mau ditaruh dimana juga si Janthra??
  2. Papan petunjuk dan peta arah yang membingungkan. Udah ada sih peta dan petunjuk arah di Ragunan. Tapi kok pas saya coba cocokin dan baca, beda yah posisi kandang-kandangnya?apa karena belum di update ya. Tambahan lagi peta arahnya nyempil-nyempil di mading-mading yang entah adanya dimana. Kan lebih cihuy ya, kalau kita bayar tiket terus langsung dapet peta arah dna panduan petunjuk kawasan Ragunan. Hemat waktu tanpa nyasar pulak!
  3. Kandang burung-burung besar-nya terasa pengap dan tercium bau menyengat. Awalnya saya nggak ngeh akan hal itu, sebelum akhirnya, Janthra terdiam, menutup hidung sambil berkata: "Bauuuu, Ma!. Langsung saya cium baju dan ketek saya *siapa tau baunya dari situ. Tapi ternyata ya dari seluruh kandang burung besar ini. Dan kami pun tak betah berlama-lama disitu.
Dannn, supaya nyaman, sebaiknya persiapkan hal berikut ini:

  1. Makanan utama, snack dan minuman. Terutama buat yang punya toddler, soalnya saya gak yakin ngasih anak makanan yang beli di dalam Ragunan. Terbatas juga sih tempatnya.
  2. Minyak sereh atau anti nyamuk lainnya yang aman untuk bayi dan anak. Secara namanya aja udah KEBON binatang. Otomatis banyak nyamuuuk doong. Bagus-bagus sih kalau pakai celana panjang aja, biar kalau lari-larian jatuh pun, lukanya ga terlalu parah.
  3. Tissue basah maupun kering.
  4. Stroller buat yang punya bayi dibawah 2 tahun
  5. Alas duduk semacam tiker atau apa gitu. Siapa tau minat piknik cantik. Hihi

Well, thats it ya review saya tentang ragunan. So, Gak ragu lagi dong ya buat ke Ragunan. Hehe