Selasa, 30 Agustus 2016

Ngobrol Bareng MPR-RI Part 2


Sekali saja diajak ngopi bareng bapak – bapak MPR-RI beberapa waktu lalu sudah membuat saya terkesan dengan cara mereka mau “membuka diri”. Apalagi diajak ngopi yang kedua kali sama mereka? Ini ciyusan? ciyus kok..Jumat, 26 Agustus 2016 lalu, saya mendapat kesempatan emas ngobrol bareng MPR-RI lagi. Kali ini, jauh lebih menyenangkan, karena MPR-RI mengundang saya ke rumah mereka sendiri; Rumah Kebangsaan.

Hari itu, saya bersemangat sekali untuk pergi ke Gedung MPR-RI. Bertempat di Ruang Delegasi Plaza Nusantara V, kami para blogger dan netizen berkumpul untuk acara Ngopi Bareng MPR-RI. Rasanya seperti mendapat kehormatan deh, karena ruang yang menjadi venue acara sesungguhnya adalah ruang yang biasa dipakai untuk menyambut tamu kenegaraan atau tamu penting lainnya. Wow! It was very precious moment!.

Seperti sebelumnya, Mas Andi dari Sekretariat Jenderal MPR-RI membuka acara yang bersifat serius tapi santai ini. Ia juga menambahkan bahwa acara ini ada untuk memfasilitasi aspirasi blogger dan netizen dengan MPR-RI. Semacam tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Acaranya cukup sederhana, dimulai dengan sambutan sekaligus presentasi singkat Bapak Ma’ruf Cahyono selaku Sekjen MPR-RI, lalu diakhiri dengan sesi tanya-jawab yang memang berjalan begitu mengalir dan santai.

Mas Andi dari Sekretariat Jendral MPR-RI membuka acara Ngobrol Bareng MPR RI

 MPR-RI: Menjaga Arah Tujuan Negara Dengan Haluan Negara

Dalam presentasinya yang cukup singkat, Pak Ma’ruf Cahyono menjelaskan tentang peran MPR-RI dalam konteks kenegaraan. Ibarat olahraga rafting nih, MPR-RI ini fungsinya persis seperti skipper yang bertugas mengarahkan dan mengomandokan aba-aba bagi para pedayung lainnya dalam sebuah perahu. Fungsi skipper dalam olahraga rafting ini penting loh, karena kalau tidak ada skipper, perahu akan berjalan tak tentu arah dan berpotensi menabrak batu atau tenggelam di sungai. Nah, begitu kira-kira peran MPR-RI, ada di bagian belakang, tetapi punya fungsi terdepan untuk menjaga arah tujuan negara. Berat ya ternyata tugas yang harus diemban lembaga ini.

Pak Ma'ruf Cahyono selaku Sekjen MPR RI sedang menyampaikan presentasi dan sharing

Nah, untuk menjalankan perannya ini, MPR-RI membutuhkan strategi yang dituangkan dalam visi MPR-RI. Di tulisan saya tentang Ngobrol Bareng MPR-RI sebelumnya, saya sudah mengulas tentang tugas dan weenang MPR RI. Boleh loh baca tulisannya disini. Dan biar tambah luas pengetahuannya, kali ini saya jabarin ya visi dari MPR RI dari presentasi Pak Ma’ruf Cahyono yang saya sederhanakan:

1.MPR menjadi rumah kebangsaan. Maknanya, MPR adalah menjembatani berbagai arus perubahan, pemikiran, aspirasi masyarakat dan daerah dengan mengedepankan etika politik kebangsaan NKRI.
2. MPR sebagai pengawal ideologi Pancasila. Artinya, MPR adalah satu-satunya lembaga pengawal Pancasila agar tetap hidup sebagai pemandu kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3. MPR sebagai pengawal kedaulatan rakyat. Maknanya, MPR merupakan lembaga negara pelaksana kedaulatan rakyat dan menjamin tegaknya supremasi konstitusi sesuai dinamika dan aspirasi masyarakat.

Selain 3 visi ini, Pak Ma’ruf Cahyono juga menjelaskan pentingnya haluan negara, diantaranya karena 1) Indonesia negara yang luas sehingga diperlukan pemandu arah pembangunan nasional berkesinambungan 2) kondisi wilayah dan sistem politik pemerintahan yang unik di setiap level posisi, mengakibatkan perlunya integrasi sistem perencanaan pembangunan nasional dan daerah.

Visi MPR-RI
Tujuan Haluan Negara


MPR Kurang Populer?

Setelah presentasi dan sharing dari Pak Ma’ruf Cahyono berakhir, para audiens dipersilahkan untuk bertanya, sharing bahkan protes langsung ke beliau. Seru deh sesi kedua ini. Kapan lagi kan bisa diskusi bareng sama bapak pejabat yang satu ini. Satu hal yang saya garis bawahi, mayoritas pertanyaan dan sharing dari para bloggers dan netizen adalah tentang MPR – RI yang terkesan kurang populer seperti lembaga lain di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Pak Ma’ruf Cahyono memang mengakui bahwa MPR-RI masih belum optimal dalam hal penyebaran informasi dan komunikasi. Padahal ya, MPR-RI ternyata punya loh online website, KIE kit (Knowledge, Information and Education Kit) bahkan perpustakan yang bisa diakses oleh siapa saja. Banyak bloggers dan netizen (termasuk saya) yang setuju bahwa MPR-RI perlu lebih maksimal lagi membuka jalur informasi dan komunikasi. Misalnya saja menurut salah seorang Blogger, isi dari website MPR-RI harus selalu di-update, begitu juga dengan sosial media lainnya seperti twitter, facebook dan instagram. Selain itu, menurut saya, MPR juga perlu mendistribusikan secara tepat KIE Kit yang sudah ada ke lembaga pendidikan di Indonesia. MPR juga perlu bersinergi dengan berbagai stakeholders termasuk NGO dan media untuk berkolaborasi dalam upaya mengedukasi masyarakat mengenai konstitusi dalam bermasyarakat dan bernegara. Terakhir, rasanya satu hal yang perlu selalu diingat jika sudah melakukan semua upaya diatas, yaitu KONSISTENSI. Karena tanpa hal ini, semua usaha perbaikan akan sia-sia.

Kedepannya, saya berharap MPR-RI mampu memberikan kontribusi terbaik untuk mengemban amanah dan aspirasi rakyat Indonesia. Oh ya, selamat ulang tahun ke-71 juga untuk MPR-RI! #IniBaruIndonesia

Selasa, 16 Agustus 2016

Mengenal Lebih Dekat MPR-RI

Awalnya, saya punya anggapan bahwa para wakil rakyat yang duduk di lembaga pemerintahan negara sekelas MPR-RI itu seperti “berada di menara gading”. Jauh, sulit dilihat dan tak terjamah. Sampai tibalah saya di satu acara bertajuk “MPR-RI Ngopi Bareng Netizen”. Wow! Ini beneran ada acara semacam ini? Ternyata benar adanya loh, karena Kamis, 11 Agustus 2016 lalu, berlokasi di sebuah kafe di Senayan City Mall, saya bersama teman-teman blogger dan media dapat berjumpa sekaligus berdiskusi hangat dengan Ketua MPR RI (Zulkifli Hasan) dan Sekjen MPR RI (Ma’ruf Cahyono).

Penyebaran Informasi

Mungkin bukan saya saja yang beranggapan bahwa selama ini, peran dan kinerja MPR-RI seperti belum terlihat. Berangkat dari anggapan itulah rasanya MPR RI mengadakan event ini. Tidak lain, tidak bukan, adalah untuk menyebarkan informasi tentang performa dan kinerja MPR RI kepada seluruh masyarakat Indonesia. Selama ini, sudah dilakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk mengundang beberapa rekan media untuk datang dan mendampingi setiap aktivitas MPR RI. Namun, seiring perkembangan waktu dan tumbuhnya “kekuatan komunikasi baru”, MPR RI menyadari bahwa saluran penyampaian komunikasi yang ada harus lebih dioptimalkan.

Mas Andi dari Sekretariat MPR - RI selaku MC membuka acara Ngopi Bareng MPR-RI

“Saat ini, blogger dan netizen dianggap sebagai kekuatan komunikasi baru yang mampu mengoptimalkan penyebaran informasi”, Jelas Mas Andi dari Sekretariat MPR RI yang juga merupakan MC dalam acara tersebut. Oleh karenanya, MPR RI berharap agar blogger mampu membantu sosialisasi kinerja MPR dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti khalayak ramai. Wah, senang ya ketika mendengar salah satu lembaga tinggi di Indonesia yang mau berbenah diri dan berkolaborasi dengan banyak pihak.

Mba Mira Sahid mewakili teman-teman Blogger bercerita pengalamannya membantu MPR RI dalam mewujudkan Ngobrol Bareng MPR RI

Agustus: 3 Agenda besar MPR RI

Memasuki bulan Kemerdekaan Indonesia, ada 3 agenda besar yang harus diimplementasikan oleh MPR RI, diantaranya:
  • Sidang Tahunan (16 Agustus 2016). Adalah sidang rutin yang memfasilitasi Presiden RI untuk memaparkan laporan kinerja lembaga negara kepada MPR RI melalui pidato. Jadi, agenda tunggalnya memang hanya untuk mendengarkan pidato yang disampaikan Presiden RI ya, tidak terkait dengan pengambilan keputusan.
  • Hari Konstitusi (18 Agustus 2016). Dalam acara peringatan Hari Konstitusi ini, Presiden RI akan memberikan pidato sekaligus akan diselenggarakan juga Final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar. Nah, masih ingat gak dengan Empat Pilar? Empat Pilar itu adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinekka Tunggal Ika. Harapannya sih, dengan adanya Hari Konstitusi ini, masyarakat Indonesia akan lebih sadar berkonstitusi.
  • HUT MPR RI (29 Agustus 2016). Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk mensosialisasikan konsep Empat Pilar kepada masyarakat Indonesia. Misalnya saja, akan diadakan kegiatan MPR RI berdzikir untuk mengundang seluruh elemen masyarakat, termasuk para tokoh agama, yang diharapkan dapat menyampaikan pesan positif terkait dengan Empat Pilar kepada masyarakat luas.


Pada intinya, seperti yang dikatakan oleh Ma’ruf Cahyono (Sekjen MPR RI), “MPR RI memiliki mimpi sesuai dengan wewenang dan tugasnya, termasuk melakukan internalisasi ideologi Pancasila”. Maka, perlu dilakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut. Well, masih ingatkah kalian waktu zaman SMP dulu, pernah diminta mengikuti Penataran P4 di sekolah? Ternyata itu adalah salah satu cara yang dilakukan untuk sosialisasi Empat Pilar. Sekarang ini, MPR RI mencoba beberapa kegiatan baru untuk melakukan internalisasi terhadap Empat Pilar. Termasuk dengan membuat Gerakan #IniBaruIndonesia.

Pak Ma'ruf Cahyono (Sekjen MPR RI) dan Mas Andi sedang memulai diskusi mengenai agenda MPR RI di bulan Agustus
Pak Zulkifli Hasan (Ketua MPR RI) sedang sharing mengenai Program MPR RI

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan juga menambahkan bahwa saluran komunikasi antara masyarakat dengan MPR RI, diharapkan jauh lebih terbuka di masa depan. MPR RI ingin merangkul teman-teman media dan netizen untuk terbuka menyampaikan aspirasi atau komunikasi langsung, termasuk dengan beberapa kegiatan seperti; Bedah Buku Mingguan, Focus Group Discussion serta temu muka langsung. Wih, semoga niat baik MPR RI ini dapat konsisten dilaksanakan ya.   

Senin, 15 Agustus 2016

PKI itu Nasionalis!

Gimana nggak nasionalis coba? PKI alias Petualangan Kuliner Indonesia ini, adalah event pembuka yang mengawali serangkaian acara dalam Festival Kuliner #IndonesiaIsMe yang diadakan atas kerjasama Jakarta Food Adventure, Synthesis Development dan Jalan Sutra. Event #IndonesiaIsMe ini bertujuan untuk mempromosikan kuliner khas dan unik yang ada di penjuru negeri tercinta kita, sehingga mampu bersaing dengan makanan khas lainnya di dunia kuliner internasional. Pertanyaan utamanya sekarang adalah: Apakah makanan Indonesia mampu bersaing di dunia internasional?.

Dance Performance yang kontemporer, namun dengan  latar lagu daerah Khas Indonesia sebagai pembuka event
Jawabannya: Bisa! Seperti yang dijelaskan oleh Harry Nazaruddin (Harnaz) dan Lidia Tanod dari Jalan Sutra dalam Talkshow di event pembuka #IndonesiaIsMe yang diselenggarakan pada Sabtu, 6 Agustus 2016 lalu, bahwa sebenarnya banyak makanan khas dari Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan, sehingga dapat dikenal oleh masyarakat dunia. Contohnya saja, Jamur Kulat Pelawan. Pasti pada baru denger kan? Sama dong! Haha. Jadi, ternyata Jamur Kulat Pelawan ini primadona kuliner dari Pulau Bangka loh. Harganya bisa mencapai Rp 1 – 2 juta per kilo-nya. Wihhh, kok bisa mahal bener ya harganya? Usut punya usut, si Jamur Kulat Pelawan ini memang spesial loh, karena hanya bisa didapat 2 kali dalam setahun dan hanya bisa tumbuh di kayu pohon Pelawan yang ada di hutan. Rasanya pun sangat unik, karena hanya tumbuh pada malam hari dan mengambil energi dari sinar bulan. Luar biasa ya.

Jamur Kulat Pelawan (Sumber: Budi Js - Google)

Latoh (Sumber: Google)

Selain itu, ada juga sejenis rumput laut yang bernama Latoh dan sering dijadikan bahan makanan di daerah Lasem dan Bali. Biasanya sih dijadikan urap dan rujak ya. Ah, kepengen nyoba deh jadinya. Baru denger soalnya rumput laut bisa dijadiin rujak dan urap. Hehe. Oke, dua makanan khas ini hanya sedikit contoh bahwa makanan Indonesia memiliki ciri khas yang dapat dipromosikan hingga tingkat dunia. Lalu, apa sih yang diperlukan agar kuliner Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia? Berikut beberapa hal penting yang diungkapkan oleh Harnaz dan Lidia Tanod terkait masalah ini:

  • Indonesia butuh figur Ahli Kuliner yang berani bereksperimen dan memperkenalkan kuliner khas Indonesia ke mancanegara. Contohnya: Ferran Adrian dari Spanyol, yang berani menciptakan kreasi makanan khas Spanyol di salah satu Restoran terkenal; El Buli yang dianugerahi 3 bintang Michellin. Saat ini, sudah mulai banyak Ahli Kuliner Indonesia yang memiliki visi seperti Ferran Adrian, sebut saja William Wongso, yang berani bereksperimen dengan menaikkan kualitas bahan makanan yang ada dalam kuliner khas Indonesia.
  • Pemerintah Indonesia perlu mendukung Kuliner Indonesia untuk bisa maju dan bersaing dengan kuliner mancanegara. Contohnya: Pemerintah Spanyol mendukung penuh Ferran Adrian untuk mengembangkan makanan khas Spanyol. Tidak heran, jika saat ini Ferran Adrian dengan bantuan pemerintah Spanyol dapat mendirikan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kuliner khas Spanyol yang menjadi rujukan Chef internasional untuk belajar. Keren kan?
  • Packaging makanan khas Indonesia harus menarik dan punya daya jual tinggi agar dapat dikonsumsi masyarakat dunia. Artinya, harus berpikir kreatif dan menerima jika packaging atau penampilan dari makanan khas Indonesia disesuaikan dengan selera ‘pasar dunia’.
  • Pemerintah Indonesia harus punya strategi marketing yang konsisten dan terfokus. Misalnya, pilih saja salah satu kuliner khas Indonesia yang dapat menjadi ikon. Lalu, fokus untuk mempromosikan kuliner khas tersebut. Jika fokus dengan satu atau dua makanan khas saja, hal tersebut jauh lebih baik karena tidak akan membuat bingung turis asing serta membuat makanan khas tersebut melekat dengan Indonesia. Misalnya saja, Pemerintah Thailand fokus mempromosikan Tom Yam Kung kepada dunia, bahkan sampai melakukan standardisasi untuk bumbu Tom Yam Kung. Saat ini, masyarakat dunia mengenal Tom Yam Kung yang identik dengan negara Thailand.
  • Kesimpulan: Kolaborasi antara pemerintah dan komunitas kuliner Indonesia mutlak diperlukan, jika ingin membuat Kuliner Indonesia semakin dikenal dunia.


Saya pribadi sih setuju banget dengan rekomendasi dari dua penggiat kuliner dari Jalan Sutra ini, karena memang mereka sudah memiliki pengalaman luar biasa di bidang kuliner, sampai menerbitkan dua buku, yaitu “100 Maknyus” dan “Kimia Sutra”. Apalagi Jalan Sutra ini ternyata adalah sebuah komunitas pengapresiasi kuliner nusantara yang didirikan oleh Bondan Winarno.

Kemudian, sesi kedua talkshow event pembuka #IndonesiaIsMe ini, menghadirkan Ira Latief, sebagai pendiri Jakarta Food Adventure, seorang Tour Guide dan juga pengusaha D’Marco Martabak. Bermula dari pengalaman pribadinya mencari informasi tentang salah satu kuliner khas Indonesia di mesin pencari online, Ira Latief menyadari bahwa kuliner Indonesia justru banyak yang diperkenalkan oleh bangsa lain, seperti Singapura dan Malaysia, bukan oleh Orang Indonesia sendiri. Padahal banyak sekali wisatawan asing yang tertarik dengan kuliner khas Indonesia. Misalnya saja, para wisatawan asing sangat menyukai rasa otentik dari kopi Indonesia yang disajikan oleh para pedagang Starling alias Starbucks Keliling.

Singkat kata, Ira Latief bersama teman-temannya membuat komunitas Jakarta Food Adventure yang bertujuan untuk menyajikan pengalaman wisata unik bagi para wisatawan melalui media makanan yang juga berfungsi sebagai media pengenalan sejarah dan budaya Indonesia. Komunitas Jakarta Food Adventure ini punya trip reguler yang memang fokus untuk mengekplorasi kekayaan rasa dan budaya di Jakarta. Misalnya saja: Explore Little India di Pasar Baroe atau Explore Portuguese Village di Kampung Tugu. Seru ya, ternyata belajar sejarah dan budaya pun dapat dilakukan sambil icip-icip dan bersantai.

Para Pembicara dalam Talkshow #IndonesiaIsMe - (kiri - kanan): Ira Latief, Lidia Tanod dan Harnaz

Selain Talkshow, di acara #IndonesiaIsMe ini, kalian juga dapat mencoba beberapa makanan khas Indonesia yang memang unik dan lezat loh. Berlokasi di 2 Booth dari Synthesis Development, kamu dapat mengunjungi masing-masing booth makanan untuk mencoba dan bertanya-tanya seputar makanan khas yang disajikan. Berikut ini, adalah beberapa contoh makanan khas yang saya coba di event ini:

Kue Timpan (Aceh), merupakan kudapan manis yang terbuat dari tepung ketan berisikan Srikaya dan Telur
Kue Lapet (Tapanuli), terbuat dari tepung beras dan gula merah

Sayur Babanci (Betawi), merupakan perpaduan kari dan sayur dengan rasa gurih dan unik
Martabak Rendang dari D'Marco yang sangat spicy!

Buat kalian yang belum sempat datang ke event #IndonesiaIsMe, tidak perlu khawatir. Karena anda masih punya kesempatan untuk mengunjungi event ini, terutama saat weekend di beberapa mall selama Bula Agustus 2016. Bagi kalian yang belum tahu mengenai Synthesis Development, pasti bakal langsung tahu ketika disebutkan beberapa proyek sukses mereka, seperti Kalibata City, Casablanka Mansion, Plaza Semanggi dan Bassura City. Sekarang ini, pengembang properti Synthesis Development ini juga sedang mengembangkan Apartemen Prajawangsa yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan. Kebetulan, saya juga pernah diundang untuk datang ke salah satu kompleks apartemen yang dibangun oleh Synthesis Development, yaitu Bassura City. Selain memiliki lokasi strategis dan harga terjangkau, apartemen ini juga memiliki fasilitas memadai. Biar gak penasaran, berikut saya perlihatkan fasilitas yang ada di Apartemen Bassura City:


Contoh Display Ruangan Apartemen Bassura City
Fasilitas Kolam Renang di Bassura City

Well, Saya rasa teman-teman pasti setuju dong kalau saya bilang bahwa Indonesia punya kekayaan kuliner yang luar biasa. Dan event #IndonesiaIsMe ini merupakan salah satu sarana yang tepat untuk mempromosikannya.  

Rabu, 10 Agustus 2016

Faber Castell Workshop: Asiknya Berkreasi Tanpa Batas!

Halo Readers!

Adakah diantara kalian yang akhir-akhir ini sering pusing atau gampang marah? Jangan khawatir, solusinya mungkin hanya sesederhana menggambar atau mewarnai loh…Karena ternyata menggambar dan mewarnai itu bisa jadi salah satu alternatif aktifitas pereda stress. Masa sih? Iya..setidaknya itu yang saya alami saat mengikuti Workshop Connector Pen Craft & Creative Marker dari Faber Castell dan Kumpulan Emak-Emak Blogger pada hari Minggu, 7 Agustus 2016 lalu di Lippo Mall Kemang. Penasaran dong kayak apa sih workshop-nya? mari kakak, ikuti pengalaman saya dan teman-teman Blogger lain di acara ini.

Sesi I: Creative Marker

Sudah pada tahu dong Brand Faber Castell? Itu loh, brand terpercaya yang memiliki produk seputar alat tulis..pasti familiar kan dengan pensil 2B Faber Castell yang legendaris itu? hehe. Selain itu, perusahaan yang sudah berdiri sejak 1761 ini, semakin berkembang dan kuat loh, ternyata karena mereka berusaha menerapkan konsep tanggung jawab sosial berkelanjutan. Misalnya nih, mereka termasuk perusahaan yang menandatangani perjanjian bersama ILO terkait dengan tidak adanya eksploitasi terhadap anak di bisnis mereka. Tidak hanya itu, mereka juga telah disertifikasi oleh FSC (Forest Stewardship Council) yang menyatakan bahwa bisnis Faber Castell punya kepedulian terhadap hutan, lingkungan serta kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Wow keren!.

Kembali ke Workshop yang diadakan Faber Castell, sesi pertama workshop dipandu oleh Mba Rahayu dari Faber Castell yang membahas tentang penggunaan creative marker. Pertama perlu tahu dulu dong, apa sih creative marker itu? Creative marker pada dasarnya adalah permanent marker dengan 10 pilihan warna yang dapat digunakan untuk menghias benda – benda di sekitar kita. Misalnya saja nih, saat workshop, Faber Castell menyediakan gelas, piring atau topeng yang dapat kami pilih menjadi wadah untuk menghias. Wuih! Kok bisa ya Creative Marker Faber Castell ini digunakan untuk menghias diatas barang-barang tersebut? Jelas bisa moms, karena ternyata goresan tinta dari produk ini cepat kering dan dapat diaplikasikan di berbagai permukaan bahan. Saking penasarannya, saya langsung mencobanya. Lalu, saya mengambil creative marker dari goodie bag yang sudah diberikan sebelumnya oleh Tim Faber Castell dan menggambar pola di sebuah piring.

MC dan Mba Rahayu dari Faber Castell saat pembukaan workshop

Tidak salah ternyata. Mata pena creative marker Faber Castell yang meruncing ini rupanya memudahkan kita untuk menggambar di permukaan yang licin seperti piring. Warna yang dihasilkan pun sangat cerah. Untuk harga, creative marker dari Faber Castell ini sangat terjangkau loh, yaitu Rp 12.000 per piece. Setelah menjelaskan mengenai creative marker, Mba Rahayu juga memperkenalkan kepada kami tentang teknik mewarnai. Benar- benar menambah wawasan banget deh ikutan workshop ini. Saya jadi tahu beberapa teknik pewarnaan, yang nantinya juga bisa saya ajarkan kembali ke anak saya. Biar emak-emak juga ‘tercerahkan’, berikut saya rangkum mengenai teknik pewarnaan yang diajarkan ya:

Teknik Pointilism: adalah teknik yang menggunakan titik – titik untuk mewarnai bidang gambar. Menurut saya, ini teknik paling mudah yang dapat diaplikasikan karena dengan teknik ini, kita hanya perlu membuat banyak titik-titik di satu bidang yang ingin diwarnai, sampai bidang tersebut dipenuhi warna yang kita inginkan.

Teknik Shading: merupakan teknik mewarnai dengan cara menimpa warna yang lebih terang ke warna yang lebih gelap. Semacam menciptakan efek gradasi pada bidang yang kita warnai gitu nantinya. Bagus deh.

Teknik Contouring: teknik mengisi bidang gambar dengan mengikuti bentuk terluar. Nah, sampai disini, teknik pewarnaannya mulai advance.

Teknik Patterning: ialah teknik mewarnai dengan menggunakan pola/motif yang berulang-ulang.

Beberapa teknik mewarnai yang diajarkan saat Workshop

Walau pada awalnya saya agak bingung, karena saya memang tidak punya bakat menggambar dan mewarnai, tetapi akhirnya saya beranikan diri untuk menghias piring menggunakan creative marker dari Faber Castell. Lucunya, saya ternyata sangat menikmati aktivitas mewarnai di workshop ini loh moms!. Pikiran saya relax dan saya langsung terkesima bahagia setelah melihat hasil teknik pewarnaan yang saya aplikasikan (Yah, pede aja lagi, namanya juga belajar. Haha). Ada semacam kepuasan batin dan efek menenangkan saat saya melihat hasil karya saya. Oh ya, satu saran saya, walaupun produk ini tintanya cepat kering, tetapi saat menggambar di satu bidang, sebaiknya beri jarak waktu atau space saat mewarnai di titik lainnya, agar tidak pudar terkena tangan. Bisa juga dengan sedikit meniup-niup atau mengipas bidang yang sudah diwarnai agar lebih cepat kering.

Tadaaa! ini hasil karya coret-coret saya menggunakan Creative Marker diatas Piring.

Sesi II: Connector Colouring Pens

Setelah beres mewarnai media yang sudah kami pilih, di sesi kedua workshop Faber Castell ini, kami akan diperkenalkan dengan 2 teknik tambahan dari mewarnai (Squiggling and Mozaic), sekaligus membuat edu-creative toys menggunakan connector colouring pens. Kali ini, Mas Rizal dari Faber Castell yang akan membimbing kami. Psssttt, Mas Rizal dan Mba Rahayu ini punya segudang pengalaman keliling dunia berkat menggambar dan mewarnai loh. Hebat ya!. Lalu, apa sih sebenarnya Connector Colouring Pens dari Faber Castell ini? Jadi, Connector Colouring Pens adalah spidol dengan banyak pilihan warna yang dapat digunakan tidak hanya untuk mewarnai, tetapi juga sebagai sarana untuk bermain. Macam lego gitu.

Mas Rizal sedang serius membimbing para blogger untuk mencoba macam-macam teknik pewarnaan

Selain warna yang dihasilkan sangat cerah, ternyata produk ini juga aman untuk digunakan oleh anak-anak. Karena, bahan baku tinta produk ini terbuat dari air dan food coloring. So, jangan khawatir moms, kalau tiba-tiba tintanya tertelan atau terhisap oleh anak kita, karena tinta connector colouring pens Faber Castell ini tidak mengandung zat kimia berbahaya. Sepanjang pengalaman saya menggunakan produk ini saat workshop, tintanya juga gampang dibersihkan dengan usapan tangan atau air. Saya pun semangat mewarnai kertas bergambar kupu-kupu dan roket agar nanti bisa dibuat mainan edukatif juga. Cukup menggunakan connector colouring pens dari Faber Castell ini.

Roket yang sudah diwarnai menggunakan connector colouring pens


Kupu-kupu yang rangkanya terbuat dari Connector Pens
Oke, Kalau begitu, apa dong bedanya Creative Marker dan Connector Pens? Nah, biar gak bingung, saya rangkum lagi ya berikut perbedaan yang saya temui pada dua produk ini: 
  • Creative Marker biasanya digunakan untuk berkreasi diatas media selain kertas, karena tintanya cepat kering dan tahan lama. Sedangkan, Connector Pens lebih banyak digunakan untuk mewarnai diatas kertas karena kandungan bahannya yang tidak mengandung alkohol.
  • Connector Pens tidak hanya berfungsi sebagai spidol untuk mewarnai, tetapi juga sebagai alat bantu untuk membuat mainan edukatif.
  • Connector colouring pens aman digunakan bagi anak-anak karena tintanya tidak mengandung zat kimia berbahaya.
  • Connector Pens mudah dihapus sedangkan creative marker lebih bersifat permanen dan tahan lama.

 
Atas: Connector Colouring Pens
Bawah: Creative Marker

Goodie Bag dari Faber Castell Workshop. Berguna banget!
Semoga lebih jelas ya, moms. Akhirnya, workshop ditutup dengan pengumuman lomba foto selfie dan karya yang paling unik dari para Blogger. Oh ya, workshop ini juga merupakan bagian dari Pameran Seni Faber Castell yang dilaksanakan di Jakarta, Bandung dan Surabaya di beberapa Mall terkemuka. Banyak hasil kerajinan tangan dan hasil karya yang bisa kita lihat juga loh. Overall, menurut saya, pengalaman workshop bersama Faber Castell ini, membuat saya semakin percaya menggunakan produk dari Brand Faber Castell ini. Boleh dikatakan beberapa produk alat tulis yang saya pakai sekarang juga dari Faber Castell, terutama pensil 2B dan penghapus untuk tes IELTS, tetap sama ketika waktu SMP, saya menggunakan pensil 2B dari Faber Castell untuk lembar jawaban ujian. Ibu dan ayah saya yang memang memiliki toko alat tulis pun mengatakan bahwa lebih banyak konsumennya yang menggunakan alat tulis dari brand ini loh. Jadi, siap berkreasi tanpa batas dengan Faber Castell dong?


Info Lebih lanjut:
Faber Castell Indonesia
Facebook: Faber-Castell International Indonesia
Twitter: @FaberCastell_ID