Senin, 31 Oktober 2016

Beautea-Time with Moz5, Yuk!

“Today, I’m giving myself permission to have a little ‘Me time’, so I can be the best wife, mom, friend, and woman” -Happy Wifes Club-



Perempuan mana sih yang nggak sumringah begitu dengar kata ‘Me time’? Haha. Segitu pentingnya ya arti ‘me time’ bagi kaum hawa. Iya dong, penting banget. Alasannya cuma satu, karena perempuan itu multi-tasking. Mulai dari urus pekerjaan di kantor dan di rumah, mendidik anak dan memastikan semua kebutuhannya terpenuhi, juga mengurus kebutuhan suami dan keluarga. Duh, bejibun deh tugasnya. Nah, karena kebanyakan mengurus ini-itu, perempuan sering lupa tuh untuk mengurus diri-nya sendiri. Disitulah, fungsinya ‘me time’, sebagai reward kepada diri sendiri atas apa yang sudah kita kerjakan.

Buat saya, ‘me time’ berarti aktivitas yang bisa mengembalikan kondisi fisik dan pikiran menjadi segar kembali. Oleh karena itu, saya prefer berlama-lama di salon atau spa untuk melakukan head to toe treatment. Bisa tuh saya dari pagi sampai sore perawatan di salon atau spa. Untungnya, saya memang diberikan privillege sebulan sekali untuk melakukan ‘me time’ di salon atau spa oleh suami saya. Badan hilang pegel-nya dan pikiran pun menjadi lebih rileks. Dan saya punya salon atau spa langganan untuk menghabiskan waktu “me time”, diantaranya: Moz5 salon muslimah. Yuk, ikuti pengalaman saya #metimewithmoz5 bersama sahabat – sahabat blogger saya, Mamih Sandra dan Lisna.

Bersama blogger besties saya, Mamih Sandra dan Lisna

Beauty Inside, Beauty Outside

Rabu, 26 Oktober lalu, saya mencoba perawatan body spa di salon Moz5 Pondok Bambu. Kebetulan banget kan, saya sudah 4,5 bulan ini nggak me-time ke salon karena sibuk training untuk persiapan studi ke Australia. Berasa dapet kesempatan emas banget deh. Hihi. Prosesi body spa di Moz5 ini terdiri dari 7 tahap, dimulai dari merendam dan membersihkan kaki, dipijit menggunakan massager, lalu dipijit menggunakan hand techniques, penggunaan hot stone, scrubbing, steaming, maskering dan ditutup dengan mandi di bath tub. Gosh! saya sangat menikmati setiap tahapannya!. Terutama saat terapisnya mulai memijat menggunakan hand techniques. Begitu sampai pada bagian back massage, duh, juara banget..otot-otot yang kaku diurai satu per-satu.  

Terus, yang paling dahsyat, ya si hot stone treatment-nya itu..enak banget deh rasanya ketika satu per-satu batu hitamnya diletakkan di beberapa titik di tubuh kita. Hangatnya perlahan-lahan menjalar ke seluruh tubuh dan membantu melancarkan peredaran darah di tubuh kita. Selain itu, scrub-nya juga berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati di tubuh kita. Tuh kan? Gimana nggak beauty outside tuh kalau habis treatment di Moz5? Kulit bersih dan glowing jadinya.

Pasti udah pada tau dong kalau Moz5 itu adalah salon berbasis nilai islami? makanya, ketika memulai dan mengakhiri treatment, terapis-nya akan mengucapkan basmalah dan hamdalah. Ditambah lagi, kita bisa mendengarkan lantunan – lantunan lagu islami saat melakukan treatment. Wah, tambah rileks deh hati dan pikiran kita. Karena setiap kita memulai aktivitas dengan doa, tentunya hasilnya akan lebih maksimal, terutama karena kita memperoleh ketenangan batin. Kan doa juga salah satu bentuk meditasi dan rileksasi. Dapet deh beauty inside-nya.

Cozy Sofa di Treatment Room Moz5 Pondok Bambu

Ruang Treatmen Body - Spa Moz5 Pondok Bambu

Bathroom and Wastafel di Ruang Treatment Moz5 Pondok Bambu. Isn't it cute?


Natural and Healthy Products

Begitu masuk ke Salon Moz5 Pondok Bambu, ada satu bagian yang mencuri perhatian saya, yaitu jajaran rak yang berisikan produk – produk MoAyu dan Cocolive. Packaging-nya itu loh, lucu-lucu dan cantik banget, gak kalah sama produk - produk perawatan dari luar negeri. Produk – produk inilah yang digunakan saat treatment di salon Moz5. Ya, salon Moz5 memang menggunakan produk beauty treatment sendiri yang saat ini sudah bisa di beli di outlet-outlet salon Moz5. “Dari awal kita memang sudah menggunakan produk sendiri untuk treatment, lalu para customer kita merasa cocok dengan produk tersebut dan banyak sekali yang ingin membeli produk tersebut dalam kemasan yang lebih kecil. Karena itulah, sekarang ini kami sudah punya brand untuk produk kami sendiri, yaitu MoAyu dan Cocolive”, tutur Mba Nui dan Mba Vira dalam sharing session Beautea time with Moz5.  

Ini nih rak lucu yang menarik perhatian saya

Keunggulan produk – produk MoAyu dan Cocolive ini terletak pada bahan dasarnya yang menggunakan bahan alami. Kalaupun menggunakan bahan kimia, porsinya sangat sedikit sekali karena hanya untuk mengikat bahan-bahan yang ada di dalam produk, jadi sangat aman digunakan. Kemudian, produk – produk MoAyu dan Cocolive ini mengandung essential oil loh, yang memang memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Misalnya nih, di dalam produk perawatan rambut, ada kandungan tea tree oil yang berfungsi melembabkan kulit kepala dan menghilangkan ketombe. Benar- benar alami dan menyehatkan. Pssst, produk – produk ini juga sudah melalui serangkaian allergy – tested dan mendapatkan sertifikasi halal dari MUI loh.

Hampers Produk MoAyu dan Cocolive. Bisa jadi alternatif Gift buat sahabat atau keluarga

Ladies Only

Dan, fakta yang paling saya suka dari Salon yang sudah 14 tahun berdiri ini, adalah privacy-nya. Berbeda dengan salon – salon lainnya, pelopor salon muslimah di Indonesia ini memang memberlakukan kebijakan ‘ladies only’ kepada pelanggannya. Jadi, nyaman banget deh buat saya yang berhijab ini, karena gak perlu khawatir wara – wiri tanpa penutup kepala. Haha. Selain itu, salon yang memiliki 25 cabang di Indonesia ini, punya terapis yang sangat terlatih dan diharapkan dapat mengedukasi pelanggannya.

Sharing Session bersama Mba Vira, Mba Nui dan Aliah

Shabby chic design di seluruh ruangan Moz5. Nyaman banget ya?

Contohnya, ketika saya bertanya mengenai kandungan produk yang dipakai untuk body spa, terapisnya dengan lancar menjelaskan kandungan dan manfaat bahan alami tersebut. Proses ini penting loh, karena kita sebagai pelanggan, perlu tahu, produk apa yang digunakan. Karena kita lah yang akan merasakan efek dari produk tersebut. Jadi, gimana teman – teman? Gak ada keraguan lagi dong buat menghabiskan me-time and escape from daily routines di salon Moz5? Yuk, cuss ke salon Moz5 terdekat. 

Penasaran sama treatment di Moz5 salon?
Yuk kepoin Social Medianya:
IG: @Moz5salon
Web: www.moz5salonmuslimah.com


Baca juga ya, pengalaman seru sahabat saya di Moz5:
Mamih Sandra: Moz5 Salon Pondok Bambu - Beauty Inside, Beauty Outside

Minggu, 23 Oktober 2016

Coffee, I’m in Love!



Saya bukan penikmat kopi. Bukan pula pecinta kopi. Ketika pergi ke kedai kopi, saya akan memilih untuk memesan minuman berbahan dasar teh atau coklat. Yes, I’m a green tea and chocolate lover. Namun, setelah saya menghadiri sebuah event bertajuk “Sarasehan Urang Gunung” pada hari Senin lalu, 17 Oktober 2016 di kawasan Gunung Puntang Bandung, banyak hal yang baru saya ketahui tentang kopi. Sejarahnya yang menarik dan wangi-nya yang menggoda. Well, Coffee..I think I’m in love with you!.

Sepotong Kecil Sejarah Kopi Indonesia

Hal paling menarik yang saya alami ketika mengikuti acara ini adalah ketika saya dan audiens lainnya dapat menyaksikan film dokumenter dari sutradara muda bernama Budi Kurniawan. Menurut saya, ia sukses mengemas sejarah kopi di Indonesia dalam balutan gambar gerak yang memanjakan mata. Judul film dokumenternya: Aroma Of Heaven. Film ini sukses menyabet beberapa gelar di penghargaan film internasional loh. Rencananya, akan ada 6 film dokumenter lainnya tentang kopi Indonesia yang akan dirilis. Jadi, totalnya akan ada 7 film dokumenter tentang kopi Indonesia. Salah satunya “The Legacy Of Java” yang baru akan dirilis tahun depan.

Cover Film "Aroma of Heaven" by Budi Kurniawan (sumber: www.google.com)

Banyak banget deh fakta yang baru saya tahu tentang kopi di Indonesia dari film ini. Misalnya, kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur yang notabene-nya dekat dengan lokasi rumah saya itu, ternyata adalah salah satu daerah budidaya kopi pertama di Indonesia pada masa penjajahan Belanda di abad 19. Pantas saja, di kawasan tersebut terdapat nama jalan Robusta dan Arabika. Selain itu, karena kopi dari Jawa sangat terkenal pada jaman itu, Orang Eropa biasa menyebut kopi dari Jawa sebagai “A cup of Java”, bukan “A cup of Coffee”. Rupanya citarasa khas kopi jawa sudah dikenal dunia sejak dulu kala ya.


Menikmati Kopi Juara 2 Dunia

Adalah Pak Ayi Sutedja, seorang penggiat kopi yang baru sekitar satu tahun bertani kopi Arabika Jenis Tipika (salah satu jenis kopi kuno) di Gunung Puntang. Namun, bersiaplah terpana, karena kopi produksi Pak Ayi ini berhasil memenangkan juara 2 dunia di Kompetisi “Speciality Coffee Association of America” yang diselenggarakan di Atlanta, Amerika pada April 2016 lalu. Semenjak itu, Kopi Puntang Pak Ayi terkenal ke mancanegara dan banyak diburu oleh pecinta kopi. Beruntungnya, saya mendapat kesempatan untuk mencicipi langsung kenikmatan kopi juara 2 dunia ini langsung dari kebun-nya.

Kopi Gunung Puntang, si Juara 2 Dunia

Bagi amatiran seperti saya yang tidak bisa membedakan mana kopi nikmat atau bukan (karena jujur saja, buat saya, semua kopi rasanya sama, yaitu pahit. Haha), saya sempat bingung ketika mencicipi rasa kopi tersebut. Rasa pertama yang muncul di lidah saya ya pahit. Namun, tak lama setelah itu, saya dapat merasakan sedikit rasa masam dan rasa buah di kopi tersebut. Ditambah dengan aroma-nya yang memang membuat indera penciuman kita menari. Menikmati secangkir kopi hangat kualitas terbaik sambil memandang panorama Gunung Puntang yang menyejukkan hati. Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?Haha. Oh ya, selain menikmati kopi dari kebun Pak Ayi, saya juga mendapatkan kesempatan menikmati teh dari kulit kopi yang mereka sajikan saat itu.

Begini ini view Gunung Puntang dari Kebun Kopi Pak Ayie

Natural, Honey and Washed Process

Setelah meminum kopi dari Kebun Pak Ayi, rasanya belum lengkap kalau saya belum berkeliling ke tempat produksinya, mulai dari lokasi pembibitan, pencucian dan pengeringan kopi. Disini lah saya berkenalan dengan beberapa istilah yang awam terdengar di telinga saya, yaitu Natural, Honey and Washed Process. Pada intinya, ketiga istilah ini adalah sebutan dari bagaimana metode atau cara memproses kopi.

Natural: Pada metode ini, bijih kopi dibiarkan kering secara alami, tanpa menggunakan air dan tanpa ada satupun bagian dari bijih kopi yang dibuang.

Honey: Dalam metode ini, bijih kopi terlebih dahulu dicuci, dibuang kulitnya, namun masih meninggalkan kulit ari, sehingga ada semacam lapisan lendir seperti madu melekat di bijih kopi yang melalui proses ini. Setelah itu, kopi akan dikeringkan.

Washed: Di proses ini, bijih kopi dibersihkan dan dicuci dengan seksama sampai membuang kulit ari-nya sebelum akhirnya dikeringkan.

Wah, nambah ilmu baru nih buat saya. Selain itu, saya juga baru tahu kalau ketika menyajikan kopi,air panas yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari 85 derajat, karena akan berpengaruh pada aroma dan cita rasa kopi.

Kiri ke Kanan: Natural, Honey and Washed Process

Berkeliling kebun kopi dan workshop Pak Ayie
Kiri: Tempat Pencucian dan Pembersihan Biji Kopi
Kanan: Lokasi Pengeringan Biji Kopi

 Sustainable Coffee

Satu hal tambahan yang saya soroti pada acara ini adalah bentuk dukungan pemerintah, swasta dan lembaga internasional dalam membekali para petani kopi. Sebut saja jajaran pemerintahan Jawa Barat, BNI, BJB, IDH sustainable trade Indonesia dan SCOPI melakukan andil-nya masing-masing untuk memajukan petani kopi. Senang rasanya melihat harmonisasi kerjasama antara pemerintah dengan berbagai pihak. Dalam hal ini, IDH sustainable trade Indonesia dan SCOPI membuka akses petani kopi ke berbagai stakeholder, termasuk dalam pelatihan dan akses terhadap inklusi keuangan & permodalan, termasuk memastikan apakah produksi kopi sudah mematuhi kaidah sustainable coffee. Misalnya, apakah dalam berkebun kopi, petani memakai pupuk yang dapat merusak lingkungan dan apakah pengelolaan limbah industri-nya tidak mencemari lingkungan. Lalu, peran subsidi keuangan dan permodalan dalam pengembangan industri kopi ini didukung oleh BNI dan BJB selaku lembaga perbankan, dengan memberikan modal berupa uang tunai dan alat pengolahan limbah. Terakhir, pemerintah Jawa Barat mendukung industri kopi dengan terus mengkampanyekan program minum kopi tanpa gula dan meminum kopi sebagai budaya masyarakat Indonesia.

Gubernur Jabar (Ahmad Heryawan/Aher) membuka acara Sarasehan Urang Gunung

Bagaimana menurut teman-teman tentang perjalanan saya kali ini? Saya berterima kasih sekali kepada teman saya, Mel dari IDH Sustainable Trade Indonesia yang mengajak saya mengenal kopi lebih dekat. Ayo, dukung kopi Indonesia! Diantaranya dengan lebih banyak nongkrong di gerai kopi lokal dan membeli produk kopi aseli Indonesia ya. 

Sabtu, 15 Oktober 2016

5 Hal Yang Baru Saya Tahu Setelah Menjadi Orang Tua


Kapan ya terakhir kali nulis di blog? Rasanya udah lama banget nggak update tulisan di blog karena kemarin-kemarin sibuk belajar IELTS dan bikin tugas di Pre-Departure Training-nya Australia Awards Scholarship. *Pencitraan. Haha. Ceritanya, mau mulai nulis lagi nih di blog, pengennya sih tulis topik yang ringan dan bisa jadi bahan cerita bareng-bareng diantara kita-kita mommy muda dan keceh *berasa iya *biarin aja. Haha. Okeh, gegara ngobrol singkat bareng suami kemarin, jadi kepikiran deh nulis artikel ini. Idenya dari silly questions saya dan suami (mungkin juga mommies) selama periode sebelum nikah dan menjadi orang tua, tapi baru berasa terjawab terang benderang sekarang-sekarang ini ketika menjadi orangtua. Contohnya:

1.Kenapa sih Ibu-ibu atau Bapak-bapak sering banget ngajak anak-anak mereka ke resto fast food macam Mc.Donalds atau KFC?

Fast food loh moms. Kan ga sehat ya? Dulu sih saya mikirnya begitu. Tapi yah, kan ga tiap hari juga..Apalagi sekarang, setelah tau yg namanya GTM (Gerakan Tutup Mulut), gak bisa memandang sebelah mata deh the power of happy meal-nya MC.Donalds atau Chaki Meal-nya KFC. Haha..Karena ternyata, setelah jadi orang tua, baru lah saya merasakan betul bahwasanya dengan adanya menu khusus anak di resto fast food ini, adalah win-win solution buat anak dan orang tua. Nih ya, coba aja deh sebut nama resto fast food yang si anak memang sudah pernah kesana. Dijamin dia bakal bersorak gembira. Karena selain si anak bisa bermain di area playground resto-nya, anak juga pasti bakal lahap makan karena dibujuk akan dapat mainan dari menu khusus anak tersebut. Happy banget dong? Pulang kenyang, dapat mainan pula! Anak senang, ortupun senang dikarenakan anak mau makan, bisa main dan harga ga berat di kantong. Hihi. Kami biasanya mengajak Janthra ke Resto Fast Food ini kalau lagi GTM, atau paling sebulan atau dua bulan sekali. Hehe.

Topeng Transformer sebagai hadiah terbaru dari menu Happy Meal McD

Tuh kan moms, saking senengnya sampe tiduran coba di area playground..bebassss..haha

2.Punya anak kembar itu seru banget deh. Iya gak sih?

Bener deh, saya kagum banget sama ibu-ibu yang punya anak kembar, kalian keren! Dulu waktu masih single dan awal nikah, saya dan suami sempet loh kepikiran pengen banget punya anak kembar. Alasannya karena lucu banget bisa didandanin pake baju samaan, lahirannya juga cuma sekali, jadi ga capek dan hemat. Eh tapi itu anggapan semua sirna, ketika saya merasakan betul “indah”-nya (baca indah dan capeknya) mengurus satu anak. Mulai dari menyusui, gantiin popok tengah malem, indung-indung ketika si anak nangis dan gak bisa tidur dini hari, siapin MPASI, dan lain-lainnya. Dan sekarang ketika sudah jadi toddler, mesti aktif ajak main kapan pun si anak mau main. Haha. Terlebih lagi, saya melihat luar biasanya pengalaman saudara dan teman-teman saya yang punya anak kembar. Dari segi finansial, gak hemat juga sih. Karena kita harus siapin dana dobel kan untuk membeli peralatan bayi yang harganya itu suka gak sopan. Belum lagi nyiapin dana untuk vaksinasi dan pendidikannya dalam satu waktu. Butuh persiapan dan kerja keras ekstra deh. Makanya, sekarang, saya tahu bahwasanya mempunyai anak kembar tidak “seseru” yang dibayangkan. Tapi tentu tetap menyenangkan dong. 

Begini kira-kira gambaran pekerjaan sehari-hari ibu dari anak kembar..Multi-tasking banget (sumber: www.google.com)

3. Kenapa ya ibu-ibu tuh rela borong susu atau popok berkardus-kardus kalo ada diskon? Kan masih bisa beli besok-besok.

Sungguh kalau saja kamu tahu berapa pengeluaran susu dan pampers selama satu bulan. *kemudian meratap. Haha. Ya iyalah, ibu-ibu bakal rela antri atau borong susu atau pampers berkardus-kardus kalo ada diskon. Masalahnya kan diskon-nya nggak ada besok-besok alias tiap hari. Hehe. Dulu jaman masih single, saya cuma geleng-geleng kepala kalau lagi antri di supermarket dan di depan saya ibu-ibu yang heboh dengan belanjaan susu dan pampers berkardus-kardus. Kayak gak ada hari lain aja, saya lelah nih antri nunggu giliran bayar. Hahaha..Itu dulu ya..Tapi sekarang, I feel you, ibu..Percaya deh, ibu –ibu itu emang modis alias modal diskon. Haha..Aseli lumayan loh selisih harganya, apalagi kalo beli banyak. Kan selisihnya bisa dibeliin lipen. *eh.. jadi, jangan heran lagi ya kalo besok-besok liat pemandangan ibu-ibu borong susu dan pampers besok-besok di supermarket. *kedip manja

Tenang rasanya dunia jikalau persediaan popok masih aman. Haha (sumber: www.google.com)

4. Kok Ibu-ibu demen banget ya arisan atau kumpul-kumpul komunitas gitu?


Coba deh terjun ke dunia motherhood. Aseli berat loh kalau kita gak punya temen – temen atau komunitas yang bisa menguatkan. Apalagi untuk ibu rumah tangga yang porsi kerjanya menurut saya lebih menuntut kesabaran dan kerja keras. Bisa burn-out dong kalau ga ada refreshing atau kumpul-kumpul bersama teman-teman? Karena arisan itu ternyata tidak melulu negatif ya, tetapi juga bisa jadi ajang tukar informasi mengenai parenting, ajang haha-hihi melepas penat dan stress, juga sebagai support group jika si ibu sedang dilanda masalah. Selain itu, dengan bergabung bersama komunitas tertentu, ibu-ibu jadi punya sarana aktualisasi diri lainnya, selain mengurus anak. Misalnya nih, saya belakangan ini bergabung dengan komunitas blogging seperti Kumpulan Emak-EmakBlogger, Blogger Perempuan, Blogger Crony, dll. Manfaatnya banyak banget loh, selain bisa ketemu banyak teman dan membangun network, saya juga bisa belajar banyak tentang cara menulis yang baik, bahkan bisa menghasilkan uang dari tulisan. Jadi, kejawab dong ya kenapa ibu-ibu suka pada kumpul di arisan atau komunitas gitu?hehe.

Bersama para blogger kece di salah satu event yang difasilitasi oleh BloggerCrony


My support group dari The Urban Mama - Birth Club July 2013

5. Ada loh mahmud dan pahmud yang nonton berduaan atau jalan-jalan berduaan sampe malem, padahal udah punya anak. Kok tega ya?

Tega dong. Masa gak tega, orang ninggalin anaknya juga cuma beberapa jam dan gak tiap hari juga kan. Sebelum “pacaran” juga biasanya, si ibu dan bapak sudah nyiapin semua kebutuhan si anak dan memastikan orang yang akan menjaga anaknya bertanggung jawab. Soalnya yah, ternyata setelah menikah dan punya anak, ada loh kebutuhan untuk mengulang masa-masa pacaran itu. Momen-momen dimana kita bisa berduaan saja dengan pasangan tanpa terinterupsi oleh urusan anak. Hehe. Bukannya egois ya, tapi sesekali begini kan ga masalah, malah bisa jadi salah satu cara kita mempertahankan hubungan romantis dengan suami. Atau bisa juga jadi momen bicara dari hati ke hati berdua dengan suami. Atau mungkin jadi momen untuk memutuskan, apakah perlu menambah satu anak lagi? Hahaha, you decide it, moms!.

Udah kayak ABG pacaran belom fotonya?haha..*padahal susah banget nyari foto beduaan minus si ucil

Gitu deh kira-kira, moms..Saya yakin, masih banyak sih pertanyaan atau sekedar pikiran lewat saat belum menikah dan ternyata baru bisa kita temuin jawabannya, ya sekarang ini setelah menikah dan menjadi orang tua. Bagaimana dengan moms? Punya pertanyaan atau keheranan yang juga baru terjawab ketika jadi orang tua? Share dong moms di kolom komentar. Thank you!