Jumat, 04 Maret 2016

Fashion Event Review: Perkenalan Komunitas Desainer Etnik Indonesia

Rabu, 2 Maret kemarin, saya berkesempatan untuk hadir dalam acara perkenalan Komunitas Desainer Etnik Indonesia (KDEI) dengan para blogger dan penggiat media sosial lainnya. Thanks to Mamih Sandra yang sudah sharing info mengenai event ini kepada saya. Hehe. Sebagai penikmat fashion, saya excited sekali diundang dalam event seperti ini, karena tentunya akan memperkaya khazanah pengetahuan saya yang masih cetek ini di bidang fashion. Haha. Bertempat di Restoran Batik Kuring (dahulunya bernama Sari Kuring) yang terletak di kawasan SCBD Sudirman Lot 21 ini, mini fashion event ini tergolong sukses 'menyihir' audiens yang hadir dengan keindahan kain khas busana Indonesia dan keramahan para designernya.


Acara dibuka dengan sambutan dari para penyelenggara event, termasuk dari H.Raizal Rais sebagai Ketua dari Komunitas Desainer Etnik Indonesia. Luar biasa ya para designer etnik Indonesia ini, ternyata, mereka memiliki tujuan dan alasan mulia terkait dengan pembentukan Komunitas Desainer Etnik Indonesia. Pasti penasaran dong dengan alasan dibalik pembentukan KDEI ini?Tiada lain untuk dapat melestarikan budaya dan identitas bangsa, dalam hal ini kain etnik khas Indonesia. Harapannya, KDEI dapat mengembangkan kain etnis khas Indonesia sebagai cermin budaya bangsa, sehingga dapat dipakai oleh Anak Muda Indonesia dalam keseharian. Wah, keren banget kan?komunitas ini mengajak kita kaum muda (duh, berasa muda bener saya. haha) untuk mengenal dan bangga menggunakan produk Indonesia. How Fantastic is that?

Tantangan saat ini bagi KDEI adalah bagaimana mengembangkan motif etnik (batik, songket, dll) dengan sentuhan modern, sehingga dapat fit-in dengan selera anak muda. Berbagai pendekatan dan cara mulai dilakukan oleh KDEI, salah satunya dengan membuat kompetisi motif batik di Sumatra untuk mengajak anak muda dalam hal membuat batik dengan pewarna alami dan motif yang berkelas. Selain itu, karena struktur kepengurusan KDEI sudah dibentuk sampai ke tingkat daerah, maka sangat dimungkinkan bagi komunitas ini untuk menggali dan merangkul pengrajin etnik di daerah. Nah, ini salah satu tujuan lainnya dari pembentukan KDEI. Agar tercipta sinergi positif antara pengrajin di daerah dengan para designer, karena dua elemen ini tentunya saling bergantung satu sama lain. FYI, anggota dari KDEI saat ini berjumlah sekitar 80 orang, dimulai dari usia 14-70 tahun. Dan tentunya terdiri dari berbagai designer etnik Indonesia yang masih berstatus debutant maupun yang sudah memiliki nama tersohor, seperti Itang Yunasz, Ida Royani, Sonny Muchlison, dan berbagai nama lainnya. 

Para Designer Etnik senior ini juga ingin mewariskan keahlian mereka kepada designer muda, sehingga ada regenerasi yang sehat di dalam dunia etnic fashion di Indonesia. Hal itu dapat terlihat dari keseriusan KDEI dalam memikirkan berbagai program sehingga dapat mengedukasi para pengrajin dan designer muda, termasuk dengan penyelenggaraan pelatihan. Rencananya, setiap bulan juga akan diadakan sinergi pengetahuan antara pengrajin dengan designer. Wah, seru banget ya, para designer yang sudah memiliki nama ini tidak segan membagi pengetahuan dan ilmu mereka melalui sesi training atau sharing. Selain itu, banyak juga pengetahuan baru yang saya dapatkan dari sesi tanya-jawab. Misalnya nih ya, ternyata ada 9 suku di Indonesia yang punya motif khas bertema tribal, diantaranya dari Papua dan Tana Toraja. Atau ternyata, teknik pewarnaan tye-dye yang populer beberapa tahun belakangan ini, sudah jauh lebih dikenal oleh masyarakat dan suku di Indonesia, diantaranya dapat ditemui dalam pewarnaan batik sasirangan. Hayooo!pasti nggak pada tahu kan?hehe

Pengetahuan udah dapet, sekarang giliran mata audiens dimanjakan dengan mini fashion show yang dibawakan dengan apik oleh para model nan cantik dan rupawan. Aseli, gak kebayang deh bahwa motif kain batik, songket dan sebagainya itu dapat terlihat begitu modern dan edgy. Yuuuk, intip berbagai koleksi yang ditampilkan:

Suka banget deh sama keceriaan kebaya dari Mba Emma Damayanti (Rumah Betawi)

Lunar Year Collection

I love this red kebaya!

Funky Batik by Mas Sonny Muchlison

Gimana?keren-keren kan koleksi dari beberapa designer etnik Indonesia?Buat kamu yang penasaran lihat dan membeli koleksinya, yuk datang dalam acara KDEI launching tanggal 8 Maret 2016 nanti di Cinere BelleVue Mall. Pasti seru deh acaranya. Buat temen-temen muda, mari belajar mengenal dan bangga memakai produk khas etnik Indonesia. Tidak kalah ciamik loh dengan busana yang disadur dari budaya luar. Kalau bukan kita generasi muda, siapa lagi yang akan melestarikan budaya Indonesia?Setuju dooong..Hehe.








10 komentar:

  1. Selalu suka kalau ada desainer yang mengangkat tema etnik :)
    Moga sukses acaranya tgl 8 nanti :)

    BalasHapus
  2. Hi Mba Aprillia!

    Setuju bangettt! memang harus diapresiasi desainer yang mengangkat tema etnik yaa

    BalasHapus
  3. Ketjeehhh....makasih sudah datang dan sudah sharing ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih buat Anggi juga yang udah sharing invitationnya..info-info lagi ya say..hehe

      Hapus
    2. Keren kak, semoga tahun depan ada lagi nih :)

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus