Senin, 21 Maret 2016

Yogyakarta Day 2: Museum Dirgantara, Prambanan dan Istana Ratu Boko

Halo, readers! saya mau lanjutin cerita liburan The Harlend Family di Yogyakarta ya..Kali ini tentang hari kedua liburan kami. Maafkeun ya, saya baru sempat menulis lagi karena beberapa hari terakhir wara-wiri di Cileungsi mengurusi Youth Economic Empowerment dari kantor. Okeh, let's start our journey now!

Berbeda dengan hari pertama, destinasi wisata kami di hari kedua tidak terlalu jauh, yaitu Prambanan, Museum Dirgantara dan Istana Ratu Boko. Masih menggunakan mobil sewaan dengan bapak driver yang baik hati, kami meluncur ke lokasi Candi Prambanan dari hotel pada pagi hari. Sesampainya di pelataran Candi Prambanan, kami memutuskan membeli tiket terusan Candi Prambanan dan Istana Ratu Boko seharga Rp 45.000/ orang..*padahal ya, lebih hemat pakai tiket satuan kalo bawa mobil. Haha. Karena harga tiket terusan itu sudah termasuk harga shuttle bus yang bisa membawa kita dari Candi Prambanan ke Istana Ratu Boko. Tapi ya sudah lah, toh uangnya akan digunakan untuk pemeliharaan situs budaya Indonesia. *sok bijak, Haha. 

Di Prambanan, kami tidak berlama-lama. Secara, Janthra anak kami, tidak mau jalan kaki dan mendadak ngambek karena kepanasan. Hihi. Akhirnya selama berkunjung ke Prambanan, Janthra maunya digendong terus sama papanya. Haha. Pararegeul-pararegeul * siap-siap mijitin deh emaknya. Ya udah lah ya, namanya juga bawa toddler. Anything can happens

Kompleks Candi Prambanan dari Jauh. Cantik yaa..

Si Papa digelendotin terus sama Janthra. Haha
Karena di Prambanan kami hanya berkunjung tidak lebih dari 45 menit (disertai tangisan, ambekan dan bujuk rayu Janthra). Akhirnya, kami merubah strategi. Tadinya kami mau langsung cuss ke Istana Ratu Boko. Tetapi, akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke Museum Dirgantara terlebih dahulu. Demi mak, demi..demi si buah hati. Hehe..Yak, Janthra memang sukaaaaa sekali dengan yang namanya pesawat. Pertama kali dia berkunjung ke Museum Satria Mandala di Jakarta, kemudian Museum Transportasi di TMII. Sudah ketebak dong respon Janthra seperti apa ketika kami sampai di Museum Dirgantara. Hahaha. Norak mak yang jelas..*tapi saya tetap bangga jadi emaknya.

"Wow!amazing..." teriak Janthra. Iya mak, dia teriak begitu pas lihat banyak pesawat besar di pelataran museum. Hahaha. Karena museum ini dikelola oleh TNI-AU, jadi banyak banget pesawat-pesawat berukuran besar dipajang di museum ini. Tiket masuknya pun murah, hanya Rp 4000/ orang. Boleh lah mak dikunjungi museum ini. Selain ada pesawat- pesawat dengan ukuran sesungguhnya, kita juga bisa melihat diorama sejarah penerbangan di Indonesia. Sayangnya, tidak semua ruangan ber-AC ya. Sirkulasi udara dan penerangan di museum ini juga kurang. Walau demikian, tetap bisa membahagiakan anak saya kok mak. Bahagia itu murah mak. Eh, bahagia itu sederhana maksudnya mak.

Lihat dong sumringah-nya si Janthra. Haha

Nah, ini bagian hanggar yang memuat sekitar 36 pesawat

Kegirangan bisa masuk dalam pesawat. Haha

Setelah puas berkeliling di Museum Dirgantara, lanjutlah kami ke Istana Ratu Boko. Tepat seperti harapan kami, sesampainya kami di lokasi Istana Ratu Boko, hari sudah sore. Yeay! sudah tidak panas dan agak mendung langitnya. Cuma sayang, kalau seperti ini, artinya kami tidak bisa melihat matahari terbenam di Istana Ratu Boko ini. Padahal dari review yang saya baca, bagus banget loh penampakan sunset di kawasan candi ini. Gak apa-apa lah ya, yang penting anak anteng, damai dan nyaman. Haha.

Menyusuri kompleks Istana Ratu Boko ini, sebenarnya juga merupakan tantangan bagi kami yang membawa serta anak kami, Janthra. Luas banget boook kompleksnya. 250.000 meter persegi. Terdiri dari 4 bagian (tengah, barat, tenggara dan timur) yang meliputi bangunan Gapura utama, lapangan, candi pembakaran, kolam pemandian, paseban, pendopo, balai, keputren dan gua. Situs Istana Ratu Boko ini cukup berbeda dengan situs candi lainnya. Karena pada dasarnya, kompleks Istana Ratu Boko ini adalah situs kompleks pemukiman pada masa Wangsa Syailendra yang berada di atas bukit. Sedangkan, situs candi-candi lainnya memang dikhususkan untuk monumen religi dan simbol peribadatan. 

Terlebih dahulu, kami harus menapaki banyak anak tangga untuk menuju gapura utama. Tapi subhanallah ya, pemandangan di kompleks Istana Ratu Boko ini memang indah sekali. Bagus mak, buat foto-foto *info penting. Haha. Rasanya kami menghabiskan waktu sekitar 2 jam setengah untuk berkeliling Kompleks Istana Ratu Boko. Buat yang punya Toddler kayak kami, harus rajin bujuk dan kreatif persuasif supaya si anak tidak merasa capek. Tips dari saya, coba buat semacam misi yang harus dicapai oleh si anak saat menyusuri kompleks candi. Contohnya, dari awal tangga pertama, Janthra sudah excited melihat kolam ikan. Lalu, saya mengatakan kepada Janthra bahwa kalau kita bisa naik sampai puncak candi, kita bisa mendapatkan makanan ikan. Akhirnya, Janthra jadi semangat mengejar misinya jalan menaiki tangga dan keliling komplek demi mendapatkan makanan ikan, yang tidak lain tidak bukan adalah roti yang memang kami bawa sebagai bekal. Hihi.

Indah banget kan, mak?ini baru gapuranya aja loh, Hehe

Foto diambil dari atas Candi Pembakaran

Kolam pemandian di Istana Ratu Boko. Banyak anak yang mancing loh. Hehe

Mesti sabar dan terus menyemangati anak makkk kalo bawa toddler keliling candi. Hihi


Hmmm, puas sudah kami berkeliling seharian ini. Malamnya, kami mampir ke salah satu restoran yang cukup unik. Namanya Gadjah Wong, di Jalan Gejayan. Restoran ini menyajikan berbagai menu masakan dari masakan tradisional jawa hingga masakan Eropa dan Asia. Serunya, kita bisa memilih ruangan makannya yang memiliki 3 tema, yaitu Outside (ditemani alunan gamelan tradisional yang dimainkan secara live), indoor (biasanya ditemani alunan live music jazz) dan Underground (dengan musik klasik yang dimainkan secara live). Untuk citarasa sih menurut saya biasa saja, tetapi porsi makanan di restoran ini cukup besar. Dan..*ini yang paling penting..Harganya cukup mihil. Hehe. Okelah, sebagai penutup tulisan kali ini, saya posting foto makanan yang saya pesan dan foto pemain musik jazz-nya yaa..

Indian Curry pesanan saya..

Romantis juga nih makan malam diiringi live music jazz..boleh request lagu loh mak. Hehe



12 komentar:

  1. malu nih, padahal prambanan itu deket ama rumah mertua, tapi sekalipun blm prnh aku dtgin kalo lg mudik :D.. sebenernya sih kenapa aku jrg mau ke candi, itu krn rada kapok sejak dtg ke borobudur 4 thn lalu mbak.. pertama aku emamng ga kuat kena panas, dan tau sndiri borobudur panasnya bisa bikin telur mateng kayaknya ;D.. tapi yg paling parah, kluar dari kompl candi, astagfirullah kita lgs diserbu ama penjual2 souvenir yg ga sopan -__-. mereka sampe ga mau dgr kata tidak. dan itu ada bnyk .. aku yg udh lemes krn kepanasan, jd kayak kena serangan panik dikerumunin gitu -__-. ampe hrs lari ke mobil mnghindari mereka.. sejak itu aku males ke candi .. moga2 sih prambanan dan ratu boko ini ga sama kyk borobudur ya, supaya next kalo mudik aku mau datagin :D.. krn fotonya aja keren2 ini.. ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haiii Mba Fanny!
      Emberrr mbak! Borobudur mah panasnya emang boro-boro..boro-boro mau semangat ngiterin kompleks, saking panasnya. Haha..Kalo di Prambanan sih pedagangnya agak lebih sopan ya mba..mereka nggak nyerbu gitu, tapi cuma nunggu aja duduk di pelataran pintu keluar dan nawarin pas kita lewat. Di Istana Ratu Boko malah lebih asik lagi mba, karena jarang tukang dagangnya..saya malah nggak lihat sama sekali..hihi..Semoga Mba Fanny bisa mampir kesana juga yaa..Thanks for visiting my blog ya mba

      Hapus
  2. duh ratu boko nih yang bikin penasaran krn belum pernah ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Tira!

      Iya mba, bagus loh kompleks ratu boko..tamannya juga enak banget buat duduk-duduk santai. Hihi

      Hapus
  3. bagus banget tempatnya Mbak, semoga suatu saat saya dan keluarga bisa ke sini,amin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ira...

      Bersyukur kita tinggal di Indonesia ya mba, yang punya banyak destinasi wisata bagus..Amiiiin..Semoga Mba Ira bisa juga berkunjung kesini bersama keluarga yaa..Thanks for visiting my blog ya mba

      Hapus
  4. Hehehe emang anak co sukanya alat transportasi yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangettt Makbon..Daniel juga gitu ya pasti. Hahaha

      Hapus
    2. Bangettt Makbon..Daniel juga gitu ya pasti. Hahaha

      Hapus
  5. Belum pernah ke Ratu Boko nya. Prambanan sih sudah. Waktu itu pengen ke Ratu Boko sekalian, cuma berhubung rombongan dan diantaranya sudah pada sepuh ya akhirnya ga jadi. Hiks, sedih juga sih. Keraton Ratu Boko itu Keratonnya ayahnya roro jongrang bukan ya Mbak.

    Salam kenal Mbak...

    BalasHapus
  6. ehhh... saya baru tau lho, kalo di Yogya ada museum dirgantara.. menarik juga buat dikunjungi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adaaa Mba pipit..seru juga buat yg punya anak cowok. Hehe

      Hapus