Idealnya nih ya, kalau mau
liburan itu kan direncanakan dari jauh-jauh hari ya..Tentunya supaya bisa
memilih destinasi dan objek wisata yang akan dikunjungi dengan matang . Terusss..supaya
bisa hemat budget. Iya dong?Sudah bukan rahasia umum kan kalau kita pesen tiket
atau hotel jauh sebelum hari H keberangkatan kita, biasanya bakal dapat harga
yang murahhh..Tapi kayaknya hal itu tidak berlaku di keluarga kami deh. Hahaha.
Yak! Kami adalah spontaneous compulsive family traveller! Hehe. Dua kali
liburan panjang kami, dua-duanya diadakan mendadak alias tiba-tiba..Haha,
mungkin itu seni-nya? Eitsss, jangan ditiru ya kebiasaan kami ini. Hehe.
Bermula dari ide papa-nya Janthra
yang mau menghabiskan jatah “Time in Lieu” di kantornya dan mengajak kami
liburan sekeluarga dan sekaligus mengurus urusan keluarga di Yogyakarta. Kenapa
Jogja?Deket cyiiiin..Hehe, terus kita mikirnya kalau ke jogja doang sih
persiapannya gak akan heboh-heboh amat (Walaupun akhirnya bawa 2 koper kecil
dorong dan 1 tas ransel. Kurang cukup heboh apa coba?ahahaha). Akhirnya, Selasa
siang tanggal 8 Maret 2016, saya mengajukan cuti ke Line Manager saya.
Untungnya Line Manager saya ini orangnya kooperatif banget, selama saya sudah
membereskan kerjaan saya hari itu dan mempersiapkan tetek bengek untuk meeting
di hari saya cuti. Hihi. Setelah dapat approval, langsung saya whatsapp suami.
Eh, doi semangat banget nelpon saya dan akhirnya kita sepakat untuk ketemu di
Mall Kokas untuk urus persiapan liburan sepulang kantor.
Nah, sampai di Kokas udah jam 7
malem aja kan. Cusss lah kami makan malam sambil memesan tiket kereta api untuk
besok hari jam 6 pagi. Haha, gila banget emang. Belom packing, tiket kereta api
baru mau nyari, pesen hotel juga belum, itinerary apalagi kan. Haha. Tapi ya
sudah lah, mumpung ada kesempatan liburan, sikaaatttt!. Dan, kami berhasil
dapat tiket kereta Fajar Utama Kelas Bisnis untuk tanggal 9 dan tanggal 13
maret dengan harga Rp 220.000/ orang (kami pilih untuk sekalian beli tiket
pergi-pulang). Kenapa pilih kereta api?karena kalau naik kereta api, Janthra
yang belum 3 tahun ini masih bebas biaya. *lipet duit 200rb-an ke kantong.
Mayan toh mak?Haha. Setelah selesai pesan tiket KA, si papa Janthra malah punya
keinginan kompulsif lainnya untuk beli kamera supaya bisa wefie macam Gopro.
Tapiii, berhubung Gopro-nya mihil bingits, kami pun memutuskan beli kamera
Brica seharga 1,5 juta-an. Semoga browsing dadakan kami tentang kamera ini di
internet tidak mengecewakan..*finger cross
Sesampainya di rumah, kami
langsung bagi tugas. Pak Suami browsing hotel dan reservasi, sementara saya
pilah-pilih baju dan barang yang akan dibawa nanti. Dan itu sudah menunjukan
pukul 12.00 malam. Setelah selesai, Pak Suami yang packing semua barang ke
dalam tas. Habis itu, kami berdua diskusi untuk menentukan hotel dan itinerary.
Baca review sana-sini dan browsing bolak-balik, akhirnya kami memutuskan
menginap 2 hari di hotel Edelweiss dan 2 hari di Lokal Hotel. Untuk review
hotel, saya akan buat tulisan sendiri nanti ya. Hehe. Yang jelas, kesibukan
malam itu, membuat kami akhirnya tidak tidur sama sekali dan harus langsung
berangkat ke stasiun kereta dengan mata zombie. Yuuuukkk, gak apa deh, nanti di
kereta aja tidurnya.
Mata zombie, bukan berarti gak bisa wefie kan?haha.. |
Fajar Utama yang kami tumpangi
berangkat pukul 06.30 dari Stasiun Senen dan sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta
pada pukul 15.30. Setelah itu, kami langsung naik taksi menuju Hotel Edelweiss
di Jalan Gejayan. Sore itu juga, Janthra langsung minta renang di Rooftop
swimming pool hotel ini. Haha. Esok harinya, kami pun bangun pagi-pagi dan
astaga, kami belum memesan mobil untuk rencana pergi hari ini. Haha. Untungnya
dapat nomor telpon penyewaan rental mobil langganan temen yang tinggal di
Yogya, jadinya pesan mendadak pun bisa. Aseli, ini lagi-lagi jangan ditiru.
Hehe. Selesai sarapan di hotel, kami langsung dijemput supir untuk jalan-jalan.
Hari pertama, kami memutuskan untuk pergi ke Wonosari dan Daerah Gunung Kidul.
Yeayyy! Agenda kami hari itu adalah cave tubing di Goa Pindul dan telusur
pantai di daerah Gunung Kidul.
Perjalanan dari Yogyakarta ke
Wonosari memakan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan. Begitu sampai di Dewa Bejo
(salah satu provider cave tubing di Goa Pindul), kami langsung memesan tiket
dan berganti baju. Tiket untuk cave tubing di Gua Pindul adalah Rp
35.000/orang, semua ini sudah termasuk jaket pelampung, ban dan biaya sewa
loker. Kami excited sekali! Karena walaupun kami ini pasangan suami – istri dari
MAPALA UI, tapi baru sekali ini kami mengajak Janthra ‘berkenalan’ dengan Gua.
Hehe. Psssttt! Aman banget kok mak bawa anak kecil melakukan cave tubing ini.
Karena sungainya tenang, tidak ada jeram dan providernya menyediakan jaket
pelampung untuk anak mulai dari usia 1 tahun. Safety first dong. Hehe. Selain
itu, selama perjalanan cave tubing, akan ada instruktur yang menemani (mereka
sudah dapat pelatihan dari HIKESPI Jogja mengenai safety and rescue untuk Gua
dan Sungai Loh).
Awalnya, Janthra takut begitu
lihat sungai dan gua. Tapiii, setelah kami bujuk bahwa akan ada seaplane di
dalam gua, Janthra pun setuju dan semangat naik ke atas ban, walau mukanya
nggak bisa bohong ya mak. Haha. Selama perjalanan cave tubing, kami terus
mengajak Janthra bicara supaya dia tidak terlalu takut dan terus menyemangati.
Banyak hal yang bisa dipelajari loh selama cave tubing ini. Mengenai apa itu
Gua, Kelelawar, stalagtit dan stalagmit, dan sungai. Janthra excited sekali
melihat kelelawar-kelelawar yang ada di dalam gua. Instruktur kami pun orangnya
informatif sekali, sehingga kami dijelaskan mengenai bagaimana kelelawar hidup,
bereproduksi, dll. Over all, perjalanan selama sekitar 45 menit itu sangat
mengesankan. Hehe.
Foto dulu sebelum masuk Gua Pindul |
Wefie saat Cave Tubing di Gua Pindul |
Selesai Cave Tubing, kami
langsung makan siang di salah satu tempat yang katanya terkenal enak karena
banyak pejabat yang mampir ke warung ini kalau ke Wonosari. Tapi, menurut saya,
rasa makanan dari warung ini biasanya aja yah, apalagi saya tipe yang tidak
terlalu suka makanan manis. Hehe. Menu andalan dari warung ini adalah nasi
merah dan kepompong goreng. Waks!. FYI, saya ga berani cyiiin makan
kempompongnya, alhasil Cuma makan ayam goreng saja. Kemudian, kami lanjut
menelusuri pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul. Karena hari sudah sangat
siang, kami hanya berhasil menyusuri 2 dari 11 pantai yang ada di Gunung Kidul,
yaitu Pantai Indrayanti dan Pantai Kosakora. Untuk pantai indrayanti, letaknya
cukup mudah untuk ditemukan dan sudah ada resort serta rumah makan yang
dibangun di sekitarnya. Namun, untuk Pantai Kosakora, letaknya agak tersembunyi
dan pakai usaha ekstra menjangkaunya. Haha. Butuh waktu sekitar 30 menit (bawa
anak kecil ya) untuk turun dan naik bukit menyusuri jalan setapak sampai ketemu
dengan Pantainya. Worth to try deh mak, karena jalannya cukup sulit, bisa
sekalian melatih anak jalan di medan sulit (persiapan naik gunung). Sayangnya
kami tidak bisa naik ke puncak bukit Kosakora karena membawa Janthra. Bukitnya
terjal makkkk..Hehe...
Di perjalanan menuju Pantai Kosakora, kami bisa sekalian ajak Janthra melihat kandang sapi dan kambing milik warga |
Lagi naik turun bukit menuju Kosakora, teteup ya si Janthra meganging bodong. Haha |
Tepi Pantai Kosakora |
Bukit dan Pantai Kosakora |
Wefie dulu di Pantai Indrayanti |
Taun lalu main tubing di sini trus lanjut ke kali oyo nya. Seruu mak. Eh kepompong enak mak, gurih2 gitu hihihi
BalasHapusHai Mak Winda!
HapusMakasih sudah mampir yaa..
Wahhh, lanjut ke Kali Oyo ya mak?rutenya lebih panjang ya kalau tidak salah?
Seriusan enak mak kepompong?haha, saya kok gimana gitu mak bayanginnya...keren deha mak winda berani nyoba makan kepompong. Hihi
Pantainya cantik. Pengen ke Jogja lagi ih, belum sempet ke pantainya (kasian ya, saya). Cave tubingnya juga tampak seru tuh, Mak.
BalasHapusHai Mba efi..iyaaa, cantik pantainya..wajib coba next time kalo ke jogja mba.Hehe..cave tubingnya asik bgt mbaa..
HapusSenengnya liburan keluarga, jadi ngiri neh. Saya mau liburn aja mundur2 mulu hehehe
BalasHapusBt Pantai Kosakora itu kyknya masih sepi ya Mbak? Baru denger namanya, apa objek wisata baru? :D
Mba Apriiil! ayooo liburan..hehe *meracuni..iya itu pantai kosakora baru ditemukan mulai akhir tahun kemarin mba..jalannya jg cm setapak dan berliku. Hehe
Hapussekaliudh nyobain cave tubing +kali oyo.. aku enjoy sih, tapi kalo disuruh main lagi, sepertinya ga mau, karena... kurang naikin adrenalin mbak :D.. beda ama rafting yg lbh menantang dan arus lebih deras ;D.. aku pecinta wahana extreme soalnya.. tapi asik utk yg pertama kali nyoba cave tubing..aku paling seneng pas masuk ke goa.. dikasih tunjuk batu penis :D, ama batu yg netesin air dr atas dan kalo kena ke muka bisa bikin awet ;p..
BalasHapusHehe iyaa Mba Fanny, memang kurang memacu adrenalin kalo cave tubing di pindul..cuma, berhubung kami bawa toddler, jadilah kami pilih cave tubing di Goa Pindul yg memang airnya tenang dan gak ada jeram. Wah, mantapp dong kalo mba pecinta wahana extreme..aku udah lama gak jadi preman extreme semenjak punya anak. Haha
HapusWaksss asik bgt liburan kilattt hehehehe.. kamera gopro itu opo si gen apa bedanya sm kamera biasa.. maaf pertanyaan krg keren
BalasHapusIyaaa makbon. Liburan maksa. Haha..Kamera gopro itu basicnya buat kegiatan outdoor and adventure gitu sih mak. Bedanya sama kamera biasa, gopro jauh lebih kecil dan compact banget, jadi bisa ditempel di helm (buat yg suka motor trail, misalnya). Terus hasil fotonya kayak lensa cembung gt mak. Hihi..Aku pun ga tau kalo pak suami ga berasa pengen banget beli. Haha
Hapus